Selasa, 31 Juli 2012

raskin

BOGORnews ::: Kepala Desa (Kades) Semplak Barat pertanyakan polemik beras untuk masyarakat miskin (raskin). Kades Asep mengatakan masyarakat masih berpolemik soal raskin saat dialog dengan Wakil Bupati Bogor Karyawan Faturachman pada jumling di Masjid Al Falah, Kecamatan Kemang, Desa Pondok Udik (6/7/2012).

"Masyarakat masih berpolemik soal raskin, perlu kejelasan penyampaian terkait soal ini. Sebab saat ini terjadi pengurangan jatah raskin di beberapa desa. Hal ini menimbulkan keresahan masyarakat khususnya di Semplak Barat", papar Asep.

Menanggapi pertanyaan Kades Asep, Wabup menjelaskan raskin jadi bermasalah dan sebetulnya itu bukan kebijakan daerah. Bupati dilewati, kami tidak tau karena tidak pernah diajak bicara. Data yang digunakan dari Badan Pusat Statistik, sementara kita tidak diajak diskusi.

“"Banyak kepala desa yang ketempuhan, karena beras itu harus dibeli tapi banyak yang tidak mampu membeli. Dijual tidak boleh lebih dari 1000, pemda berinisiatif untuk menalangi dulu. Ternyata persoalannya lain, karena talangan ini uang pinjaman, tidak bisa dikembalikan utuh. Bupati bisa dipermasalahkan, ini situasi yang dilematis", jelas Wabup.

Wabup menambahkan, upaya kami kini menelusuri barangkali ada data yang tertukar dengan kota lain. Jadi jangan menghakimi dan berburuk sangka, saya dan Bupati sedang menelusuri. Jika memang ada temuan bisa diberhentikan sama sekali atau diperbaiki agar angkanya disesuaikan dengan kebutuhan warga kami. Tidak masuk akal, desa yang tadinya menerima belasan ton jadi hanya beberapa ton. Intinya kita akan meminta untuk dikembalikan ke angka semula, sebab kalau tidak ada perubahan ini akan rawan.

Usai berdialog Wabup menyampaikan dana bantuan kepada DKM Masjid Al Falah sebesar Rp.25 juta. Kemudian Wabup juga menyempatkan diri berfoto bersama warga sekitar.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda